Mengenal 3 Sastrawan Hebat Asal Minang

Diantara buku-buku yang tersusun rapih di Mebel Kayu Jati dalam rumah Anda, mana yang menjadi buku paling favorit? Mungkin beberapa dari Anda menyukai buku-buku klasik atau sastra. Rasanya, sebelum Anda membaca buku-buku sastra yang menarik, akan lebih afdol jika Anda sudah mengetahui tentang latar belakang penulisnya. Banyak sekali sastrawan hebat yang sudah membawa pengaruh terhadap masyarakat yang berasal dari Sumatera Barat. Jangan mengaku kalau Anda pecinta sastra kalau Anda belum mengenal ketiga tokoh hebat kebanggan Minang berikut ini.

Taufik Ismail

Taufik Ismail
Siapa yang tak pernah dengar nama seorang Taufik Ismail? lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat 25 Juni 1935, Taufik Ismail tumbuh dalam lingkungan keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Akibatnya, semenjak SMA Taufik Ismail sudah bercita-cita untuk menjadi sastrawan. Kalau Anda sering mampir ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Taufik Ismail merupakan orang yang mendirikan tempat tersebut. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) pada tahun 1968. Karyanya yang terkenal yaitu puisi-puisinya yang berjudul Sebuah Jaket Berlumur Darah, Karangan Bunga, Syair Orang Lapar, Salemba dan masih banyak lainnya.

Buya Hamka

Buya Hamka
Sama seperti Taufik Ismail, Buya Hamka lahir di tanah minang pada tahun 1908 di desa kampung Molek, Meninjau, Sumatera Barat. Ternyata Hamka itu  merupakan singkatan dari nama beliau yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Selain sebagai sastrawan, Buya Hamka juga merupakan wartawan, penulis, editor, dan penerbit sejak tahun 1920-an. Karya beliau yang terkenal dan sudah difilmkan yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Di Bawah Lindungan Ka’bah.

Marah Roesli

Marah Roesli
Marah Roesli yang bernama lengkap Marah Rusli bin Abu Bakar merupakan tokoh kelahiran Padang, Sumatera Barat, 7 Agustus 1889. Dengan buku Siti Nurbayanya  yang sangat  populer, Marah Rusli dijuluki sebagai Bapak Roman Modern Indonesia. Selain Siti Nurbaya, Marah Rusli juga menulis beberapa roman lainnya seperti Lasmi, Anak dan Kemenakan Memang Jodoh dan Tesna Zahera. (Rima)
SHARE

xexe

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar